Thursday 4 April 2019

BHIKSUKA ASRAMA

April 04, 2019

Bhiksuka asrama


Adalah jenjang terakhir dari catur asrama, yang sering disebut sanyasin. Kata biksuka berasal dari kata biksu yang merupakan sebutan pendeta Buda. Biksu artinya meminta-minta. Masa biksuka ialah tingkat kehidupan yang dilepaskan terutama ikatan duniawi, hanya mengabdikan diri kepada Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa ).
Dalam pengertian sebagai peminta-minta dimaksudkan ia tidak boleh mempunyai apa-apa dalam pengabdiannya pada Hyang Widhi dan untuk makannya pun ditanggung oleh murid-murid pengikutnya ataupun umatnya sendiri. Dalam pengertian sanyasin dimaksudkan meninggalkan keduniawian dan hanya mengabdi kepada Hyang Widhi dengan memperluas ajaran-ajaran kesucian.
Jenjang bhiksuka ini melepaskan segala kegiatan dan ikatan duniawian secara tuntas sudah menjadi kewajibannya. Tidaklah berlebihan bila seolah-olah jenjang hidup bhiksuka itu sebagai persiapan lepas landas dari program hidup menuju akhirat.

Ciri-ciri seorang biksuka :
a.       Selalu melakukan tingkah laku yang baik dan bijaksana
b.      Selalu memancarkan sifat-sifat yang menyebabkan orang lain bahagia.
c.      Dia akan tetap menyebarkan angin kesejukan, angin kebenaran, tidak mudah diombang-ambing oleh gelombang kehidupan duniawi
d.      Dapat menundukkan musuh-musuh nya seperti sadripu, sapta timira, sad atatayi dan tri mala

Sad Ripu
Adalah enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-musuh ini perlu dikendalikan dari  diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan  Bhiksuka dengan baik.
Pembagiannya yaitu :
·         Kama  =    nafsu
Hal ini ada pada setiap orang dengan menjadi musuh dari setiap orang, selama belum dapat dikuasainya. Kalau nafsu ini dapat dikuasai dan ditundukkan, ia akan menjadi teman akrab.
Dengan kewaspadaan yang tinggi serta dengan usaha yang keras dan akhirnya kama dapat dikendalikan.
·         Lobha  =    tamak / rakus
Menyebabkan orang tidak pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang lobha akan selalu ingin memiliki sesuatu yang lebih daripada apa yang telah dimiliki. Dengan demikian ia akan berpikir dan bekerja keras. Akibatnya orang yang demikian itu akan gusar, gelisah resa, karena didorong oleh kelobhaan. Dia tidak akan pernah merasa tenteram dan tenang, sedangkan ketenangan menjadi idaman bagi setiap orang.
·         Kroda  =    marah
Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan yang jengkel, muak, bosan, tersinggung dan sebagainya. Orang yang suka marah adalah tidak baik sebab kemarahan menyebabkan orang menderita. Dan orang pada umumnya tidak suka dimarahi. Orang yang dimarahi juga bisa marah, sehingga akan dapat menimbulkan suasana hubungan yang buruk. Karenanya hilangkan perasaan marah itu dan kendalikanlah kemarahan itu.
·         Moha  =  bingung
Karena bingung dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Orang yang sedang bingung tidak dapat berpikir dengan baik, sehingga tidak akan dapat melakukan kewajiban dengan baik. Bingung banyak penyebabnya, antara lain :
-          Karena ditimpa kesusahan yang hebat.
-          Karena kehilangan sesuatu yang dicintai.
-          Karena situasi yang menekan perasaannya.
-          Karena tidak dapat mengatasi problem yang menimpa dirinya.
Dengan demikian, dapatlah diteliti segala macam persoalan itu dengan cara seksama, serta dapat mencari jalan pemecahannya dengan baik. Menempuh jalan dengan cara demikian berarti kita telah siap untuk menerima segala kemungkinan dan kenyataan yang akan terjadi. Oleh karena itu kita harus berusaha menghilangkan kebingungan itu.
·         Mada  =  mabuk/minuman keras
Bila minuman ini diminum melewati batas akan menimbulkan kemabukan, bahkan sering menimbulkan akibat yang jelek seperti merusak tubuh, melumpukan pencernaan, merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya.
Kemabukan ini dapat menghilangkan kesadaran, sehingga menimbulkan perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu kemabukan ini harus dicegah karena ia merupakan musuh yang harus dijauhi.
·         Matsyarya  =  iri hati
Perasaan iri hati merupakan perongrongan diri manusia. Karena orang yang diliputi oleh rasa iri ini, tidak senang melihat orang lebih bahagia dan beruntung dari padanya. Orang yang demikian selalu merasa dirinya malang, miskin, nasib sial dan bermacam-macam perasaan negatif yang dirasakan.

Sapta Timira
Artinya tujuh kegelapan yaitu tujuh hal yang menyebabkan pikiran orang menjadi gelap. Kegelapan pikiran ini dapat menimbulkan tingkah laku yang jelek dan menyimpang dari ajaran agama.
Pembagiannya yaitu :
1.      Surupa
Artinya kecantikan atau ketampanan. Kecantikan dan ketampanan ini dibawa sejak lahir, merupakan anugerah Hyang Widhi. Bagi orang yang memiliki semua ini, boleh merasa beruntung, namun janganlah takabur atas kecantikan dan ketampanan yang dimiliki itu. Karena semua sifatnya maya dan tidak kekal, harus disertai dengan keluhuran budhi pekerti. Jika tidak, tidak aka nada nilainya semua itu.
2.      Dhana
Artinya kekayaan. Kekayaan memang sangat berguna bagi siapapun, dan setiap orang menginginkan hal itu. Oleh karenanya bagi orang yang memiliki kekayaan hendaknya dapat menggunakan kekayaan itu dengan tepat sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Tetapi sering kali kekayaan itu menimbulkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Karena pengaruh kekayaan orang sering menjadi sombong, angkuh, menghina orang lain, mengumbar hawa nafsu dan sering menjadikan lupa diri.
Dan sebenarnya kekayaan itu adalah anugerah Tuha, karenanya patutlah dipelihara dan dipergunakan untuk kepentingan Dharma.
3.      Guna
Artinya kepandaian. Kepandaian dicari oleh setiap orang, dan semua orang ingin menjadi pandai. Karena kepandaian dapat meringankan seseorang dalam menghadapi suka duka kehidupan di dunia ini. Dan kepandaian juga dapat membahayakan orang, bila digunakan untuk kejahatan.
Oleh karena itu kepandaian harus diimbangi oleh ajaran agama. Ilmu tanpa agama adalah lumph, agama tanpa ilmu adalah buta.
4.      Kulina
Artinya keturunan. Orang dipandang terhormat disegani, dapat dipercaya, karena dikenal berasal dari keturunan-keturunan orang-orang berjasa, baik budi dan karyanya dapat dinikmati oleh banyak orang.
Seringkali dari adanya keturunan ini, orang merasa bangga akan dirinya, karena ia merasa keturunan orang-orang terhormat, maka dengan kebanggaan ini lalu ia menjadi orang yang berderajat tinggi, sombong, dan angkuh, sehingga kemudian menghina orang lain. Kita hidup adalah saling hormat menghormati, saling harga-menghargai. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri.
5.      Yowana
Artinya masa muda. Masa muda atau masa remaja ini penuh dengan kegairahn hidup, masa gemilang penuh dengan kreatif. Masa inilah sebenarnya merupakan kesempatan untuk berbuat banyak dalam menimba berbagai ilmu untuk bekal di kemudian hari. Tetapi masa muda ini juga penuh tantangan seperti tidak tetap pendirian, goyah, emosi dan belum ada keseimbangan pikiran, sehingga belum tahu kemanakah arah hidupnya kelak.
Masa muda harus diisi dengan hal-hal yang baik. Masa inilah masa menuntut ilmu, bekerja keras, menciptakan sesuatu yang berguna dan beraktivitas yang baik. Kalau masa muda ini disalahgunakan, atau dimanfaatkan untuk merusak dan merugikan orang lain.
6.      Sura
Artinya minuman keras.
7.      Kasuran
Artinya keberanian. Setiap orang perlu memiliki keberanian. Tanpa keberanian orang akan selalu merasa takut. Keberanian di sini dipergunakan untuk dapat mengatasi berbagai masalah dan liku-liku kehidupan. Keberanian yang dilakukan tanpa didasari oleh Dharma maka keberanian itu akan menjurus kepada perbuatan kejam dan sadis.

Sad Atatayi
Artinya enam macam pembunuhan kejam. Yaitu :
1.      Agnida
Artinya membakar milik orang lain. Orang yang karena perasaan iri dan dengki, sentimen pribadi dan macam-macam perasaan lainnya, kemudian melakukan perbuatan terlarang lain membakar milik orang. Karenanya kendalikanlah diri dari perbuatan terlarang itu.
2.      Wisada
Artinya meracun. Perbuatan meracun adalah suatu perbuatan jahat dan terkutuk. Orang yang melakukan hal ini disebabkan karena perasaan dendam, benci, sehingga orang lain dianggap sebagai musuhnya. Perbuatan yang demikian termasuk perbuatan kejam, tidak berperikemanusiaan karenanya termasuk pembunuhan kejam. Itulah sebabnya perbuatn ini sangat terlarang.
3.      Atharwa
Artinya melakukan ilmu hitam atau black magic. Ini sering digunakan untuk membuat orang lain menderita sakit, orang lain menjadi gila dan lain sebagainya. Perbuatan dengan melakukan ilmu hitam ini sangat dilarang oleh ajaran agama. Oleh karena itu dianggap sebagai suatu pembunuhan bila dilakukan.
4.      Sastraghna
Artinya mengamuk. Mengamuk adalh suatu perbuatan dari orang yang sedang bingung. Perbuatan mengamuk bisa menimbulkan kepanikan, bahkan bisa menimbulkan pembunuhan. Perbuatan mengamuk itu adalah perbuatan yang tidak terpuji.
5.      Dratikrama
Artinya memperkosa. Memperkosa adalah perbuatan yang dilakukan tanpa adanya persetujuan kedua belah pihak. Perbuatan memperkosa adalah sama dengan perbuatan binatang, karena binatang melakukan kehendaknya hanya berdasarkan nafsu jahatnya saja. Perbuatan semacam itu tidak akan mungkin dapat membahagiakan, tapi sebaliknya menimbulkan kesengsaraan. Itulah sebabnya ajaran agama melarang perbuatan dratikrama itu.
6.      Raja pisuna
Artinya memfitnah. Memfitnah adalah suatu perbuatan yang paling tidak baik. Memfitnah lebih kejam dari pembunuhan. Perbuatan ini dilakukan untuk menghancurkan kehidupan orang lain.

Tri mala
Artinya tiga macam perbuatan kotor
a.       Kasmala yaitu perbuatan yang hina dan kotor
b.      Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor
c.       Moha yaitu pikiran perasaan yang curang dan angkuh

Pelaksanaan jenjang perjenjang ini hendaknya dapat dipahami dan dipandang sebagai kewajiban moral dalam hidup dan kehidupan ini. Dengan demikian betapapun beratnya permasalahan yang dihadapi dari masing-masing fase kehidupan itu tidak akan pernah dikeluhkan oleh pelakunya. Idialnya memang seperti itu, tidak ada sesuatu permasalah yang patut kita keluhkan. Keluh-kesah yang kita simpan dan menguasai sang pribadi kita tidak akan pernah membantu untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang ada. Bila kita hanya mampu mengeluh tentu akan menambah beban yang lebih berat lagi. Hindu sebagai agama yang telah menggariskan kepada umatnya untuk tidak hanya biasa dan kaya dengan hanya mengeluh.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 AGAMA HINDU CERDAS. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top