Adalah jenjang terakhir dari catur
asrama, yang sering disebut sanyasin. Kata biksuka berasal dari kata biksu yang
merupakan sebutan pendeta Buda. Biksu artinya meminta-minta. Masa biksuka ialah
tingkat kehidupan yang dilepaskan terutama ikatan duniawi, hanya mengabdikan
diri kepada Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa ).
Dalam pengertian sebagai
peminta-minta dimaksudkan ia tidak boleh mempunyai apa-apa dalam pengabdiannya
pada Hyang Widhi dan untuk makannya pun ditanggung oleh murid-murid pengikutnya
ataupun umatnya sendiri. Dalam pengertian sanyasin dimaksudkan meninggalkan
keduniawian dan hanya mengabdi kepada Hyang Widhi dengan memperluas
ajaran-ajaran kesucian.
Jenjang bhiksuka ini melepaskan
segala kegiatan dan ikatan duniawian secara tuntas sudah menjadi kewajibannya.
Tidaklah berlebihan bila seolah-olah jenjang hidup bhiksuka itu sebagai
persiapan lepas landas dari program hidup menuju akhirat.
Ciri-ciri
seorang biksuka :
a. Selalu melakukan tingkah laku yang
baik dan bijaksana
b. Selalu memancarkan sifat-sifat yang
menyebabkan orang lain bahagia.
c. Dia akan tetap menyebarkan angin
kesejukan, angin kebenaran, tidak mudah diombang-ambing oleh gelombang
kehidupan duniawi
d. Dapat menundukkan musuh-musuh nya
seperti sadripu, sapta timira, sad atatayi dan tri mala
Sad Ripu
Adalah
enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-musuh ini perlu
dikendalikan dari diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan
Bhiksuka dengan baik.
Pembagiannya yaitu :
· Kama = nafsu
Hal
ini ada pada setiap orang dengan menjadi musuh dari setiap orang, selama belum
dapat dikuasainya. Kalau nafsu ini dapat dikuasai dan ditundukkan, ia akan
menjadi teman akrab.
Dengan
kewaspadaan yang tinggi serta dengan usaha yang keras dan akhirnya kama dapat
dikendalikan.
· Lobha = tamak / rakus
Menyebabkan
orang tidak pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang lobha akan selalu ingin
memiliki sesuatu yang lebih daripada apa yang telah dimiliki. Dengan demikian
ia akan berpikir dan bekerja keras. Akibatnya orang yang demikian itu akan
gusar, gelisah resa, karena didorong oleh kelobhaan. Dia tidak akan pernah
merasa tenteram dan tenang, sedangkan ketenangan menjadi idaman bagi setiap
orang.
· Kroda =
marah
Kemarahan
timbul karena pengaruh perasaan yang jengkel, muak, bosan, tersinggung dan
sebagainya. Orang yang suka marah adalah tidak baik sebab kemarahan menyebabkan
orang menderita. Dan orang pada umumnya tidak suka dimarahi. Orang yang
dimarahi juga bisa marah, sehingga akan dapat menimbulkan suasana hubungan yang
buruk. Karenanya hilangkan perasaan marah itu dan kendalikanlah kemarahan itu.
· Moha = bingung
Karena
bingung dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Orang yang sedang bingung
tidak dapat berpikir dengan baik, sehingga tidak akan dapat melakukan kewajiban
dengan baik. Bingung banyak penyebabnya, antara lain :
- Karena ditimpa kesusahan yang hebat.
- Karena kehilangan sesuatu yang
dicintai.
- Karena situasi yang menekan
perasaannya.
- Karena tidak dapat mengatasi problem
yang menimpa dirinya.
Dengan
demikian, dapatlah diteliti segala macam persoalan itu dengan cara seksama,
serta dapat mencari jalan pemecahannya dengan baik. Menempuh jalan dengan cara
demikian berarti kita telah siap untuk menerima segala kemungkinan dan
kenyataan yang akan terjadi. Oleh karena itu kita harus berusaha menghilangkan
kebingungan itu.
· Mada = mabuk/minuman
keras
Bila
minuman ini diminum melewati batas akan menimbulkan kemabukan, bahkan sering
menimbulkan akibat yang jelek seperti merusak tubuh, melumpukan pencernaan,
merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya.
Kemabukan
ini dapat menghilangkan kesadaran, sehingga menimbulkan perilaku yang merugikan
diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu kemabukan ini harus dicegah karena
ia merupakan musuh yang harus dijauhi.
· Matsyarya = iri hati
Perasaan
iri hati merupakan perongrongan diri manusia. Karena orang yang diliputi oleh
rasa iri ini, tidak senang melihat orang lebih bahagia dan beruntung dari
padanya. Orang yang demikian selalu merasa dirinya malang, miskin, nasib sial
dan bermacam-macam perasaan negatif yang dirasakan.
Artinya
tujuh kegelapan yaitu tujuh hal yang menyebabkan pikiran orang menjadi gelap.
Kegelapan pikiran ini dapat menimbulkan tingkah laku yang jelek dan menyimpang
dari ajaran agama.
Pembagiannya yaitu :
1. Surupa
Artinya kecantikan atau ketampanan.
Kecantikan dan ketampanan ini dibawa sejak lahir, merupakan anugerah Hyang
Widhi. Bagi orang yang memiliki semua ini, boleh merasa beruntung, namun
janganlah takabur atas kecantikan dan ketampanan yang dimiliki itu. Karena
semua sifatnya maya dan tidak kekal, harus disertai dengan keluhuran budhi
pekerti. Jika tidak, tidak aka nada nilainya semua itu.
2.
Dhana
Artinya
kekayaan. Kekayaan memang sangat berguna bagi siapapun, dan setiap orang
menginginkan hal itu. Oleh karenanya bagi orang yang memiliki kekayaan
hendaknya dapat menggunakan kekayaan itu dengan tepat sesuai dengan ajaran
agama Hindu.
Tetapi
sering kali kekayaan itu menimbulkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran
agama. Karena pengaruh kekayaan orang sering menjadi sombong, angkuh, menghina
orang lain, mengumbar hawa nafsu dan sering menjadikan lupa diri.
Dan
sebenarnya kekayaan itu adalah anugerah Tuha, karenanya patutlah dipelihara dan
dipergunakan untuk kepentingan Dharma.
3.
Guna
Artinya
kepandaian. Kepandaian dicari oleh setiap orang, dan semua orang ingin menjadi
pandai. Karena kepandaian dapat meringankan seseorang dalam menghadapi suka
duka kehidupan di dunia ini. Dan kepandaian juga dapat membahayakan orang, bila
digunakan untuk kejahatan.
Oleh
karena itu kepandaian harus diimbangi oleh ajaran agama. Ilmu tanpa agama
adalah lumph, agama tanpa ilmu adalah buta.
4.
Kulina
Artinya
keturunan. Orang dipandang terhormat disegani, dapat dipercaya, karena dikenal
berasal dari keturunan-keturunan orang-orang berjasa, baik budi dan karyanya
dapat dinikmati oleh banyak orang.
Seringkali
dari adanya keturunan ini, orang merasa bangga akan dirinya, karena ia merasa
keturunan orang-orang terhormat, maka dengan kebanggaan ini lalu ia menjadi
orang yang berderajat tinggi, sombong, dan angkuh, sehingga kemudian menghina
orang lain. Kita hidup adalah saling hormat menghormati, saling
harga-menghargai. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri.
5.
Yowana
Artinya
masa muda. Masa muda atau masa remaja ini penuh dengan kegairahn hidup, masa
gemilang penuh dengan kreatif. Masa inilah sebenarnya merupakan kesempatan
untuk berbuat banyak dalam menimba berbagai ilmu untuk bekal di kemudian hari.
Tetapi masa muda ini juga penuh tantangan seperti tidak tetap pendirian, goyah,
emosi dan belum ada keseimbangan pikiran, sehingga belum tahu kemanakah arah
hidupnya kelak.
Masa
muda harus diisi dengan hal-hal yang baik. Masa inilah masa menuntut ilmu,
bekerja keras, menciptakan sesuatu yang berguna dan beraktivitas yang baik.
Kalau masa muda ini disalahgunakan, atau dimanfaatkan untuk merusak dan
merugikan orang lain.
6.
Sura
Artinya
minuman keras.
7.
Kasuran
Artinya
keberanian. Setiap orang perlu memiliki keberanian. Tanpa keberanian orang akan
selalu merasa takut. Keberanian di sini dipergunakan untuk dapat mengatasi
berbagai masalah dan liku-liku kehidupan. Keberanian yang dilakukan tanpa
didasari oleh Dharma maka keberanian itu akan menjurus kepada perbuatan kejam
dan sadis.
Sad Atatayi
Artinya enam macam pembunuhan kejam.
Yaitu :
1.
Agnida
Artinya
membakar milik orang lain. Orang yang karena perasaan iri dan dengki, sentimen
pribadi dan macam-macam perasaan lainnya, kemudian melakukan perbuatan
terlarang lain membakar milik orang. Karenanya kendalikanlah diri dari
perbuatan terlarang itu.
2.
Wisada
Artinya
meracun. Perbuatan meracun adalah suatu perbuatan jahat dan terkutuk. Orang
yang melakukan hal ini disebabkan karena perasaan dendam, benci, sehingga orang
lain dianggap sebagai musuhnya. Perbuatan yang demikian termasuk perbuatan
kejam, tidak berperikemanusiaan karenanya termasuk pembunuhan kejam. Itulah
sebabnya perbuatn ini sangat terlarang.
3.
Atharwa
Artinya
melakukan ilmu hitam atau black magic. Ini sering digunakan untuk membuat orang
lain menderita sakit, orang lain menjadi gila dan lain sebagainya. Perbuatan
dengan melakukan ilmu hitam ini sangat dilarang oleh ajaran agama. Oleh karena
itu dianggap sebagai suatu pembunuhan bila dilakukan.
4.
Sastraghna
Artinya
mengamuk. Mengamuk adalh suatu perbuatan dari orang yang sedang bingung.
Perbuatan mengamuk bisa menimbulkan kepanikan, bahkan bisa menimbulkan
pembunuhan. Perbuatan mengamuk itu adalah perbuatan yang tidak terpuji.
5.
Dratikrama
Artinya
memperkosa. Memperkosa adalah perbuatan yang dilakukan tanpa adanya persetujuan
kedua belah pihak. Perbuatan memperkosa adalah sama dengan perbuatan binatang,
karena binatang melakukan kehendaknya hanya berdasarkan nafsu jahatnya saja.
Perbuatan semacam itu tidak akan mungkin dapat membahagiakan, tapi sebaliknya
menimbulkan kesengsaraan. Itulah sebabnya ajaran agama melarang perbuatan
dratikrama itu.
6.
Raja pisuna
Artinya
memfitnah. Memfitnah adalah suatu perbuatan yang paling tidak baik. Memfitnah
lebih kejam dari pembunuhan. Perbuatan ini dilakukan untuk menghancurkan
kehidupan orang lain.
Tri mala
Artinya tiga macam perbuatan kotor
a. Kasmala yaitu perbuatan yang hina
dan kotor
b. Mada yaitu perkataan, pembicaraan
yang dusta dan kotor
c. Moha yaitu pikiran perasaan yang
curang dan angkuh
0 comments:
Post a Comment